Tentang IOAI

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam bidang ini, berbagai ajang internasional diselenggarakan, salah satunya adalah International Olympiad in Artificial Intelligence (IOAI). IOAI adalah kompetisi tahunan paling bergengsi di bidang AI untuk individu-individu siswa sekolah menengah atas. Kompetisi ini setara dengan beberapa ajang olimpiade sains internasional lainnya, seperti International Olympiad in Informatics (IOI), International Mathematical Olympiad (IMO) dan lain lain. Olimpiade AI Internasional (IOAI) pertama telah diadakan di Burgas, Bulgaria, pada bulan Agustus 2024, yang mempertemukan 41 tim dari 32 negara di enam benua. Selanjutnya, IOAI kedua dilaksanakan di Beijing, Tiongkok, dari tanggal 2-9 Agustus 2025, yang diikuti oleh tim-tim dari 61 negara dan wilayah di seluruh dunia.

     

IOAI dibentuk dengan maksud untuk mempromosikan STEM dan AI di kalangan siswa di seluruh dunia, mendorong inklusivitas, dan memperluas komunitas IOAI, dan tujuannya untuk menyediakan wadah bagi para siswa AI terbaik di dunia, yang dipilih melalui kompetisi nasional yang adil, untuk berkompetisi, bertukar ide, dan membangun koneksi. Sedangkan sasarannya adalah untuk mendorong dialog global tentang peluang dan tantangan etika AI, yang melibatkan siswa dan masyarakat luas. Sebagai salah satu negara dengan potensi besar di bidang teknologi dan sumber daya manusia, Indonesia perlu ambil bagian dalam ajang ini. Partisipasi pada IOAI akan memberikan pengalaman berharga, meningkatkan kemampuan teknis siswa, serta memperkuat eksistensi Indonesia dalam kancah AI internasional. Anda dapat membaca informasi lengkap mengenai ajang IOAI di situs resmi IOAI(https://ioai-official.org/).

Partisipasi Indonesia di IOAI

Mulai tahun 2025 ini, Indonesia telah aktif berpartisipasi sebagai peserta dalam ajang IOAI. Tim Olimpide Komputer Indonesia (TOKI, https://toki.id/about/ ) telah diakui secara resmi oleh penyelenggara IOAI sebagai pihak yang terakreditasi dan berhak mengirimkan peserta mewakili Indonesia ke ajang IOAI. Dari bulan Mei sampai dengan Juli 2025, telah dilakukan serangkaian seleksi dan pelatihan nasional (Pelatnas) terhadap para calon peserta IOAI, didukung oleh Puspresnas (Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah), yang dikoordinir oleh tim Pembina IOAI yang terasosiasi dengan TOKI, Ikatan Alumni TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia) dan para pembina/alumni dari UI, ITB dan IPB.

    

Dari hasil seleksi dan pelatnas tersebut, telah terpilih 4 orang yang dikirim sebagai peserta mewakili Indonesia di ajang IOAI kedua di Beijing Cina dari 2 s/d 9 Agustus 2025, yaitu:

dengan didampingi oleh Dr. Mushthofa, SKom. MSc (IPB University) sebagai Team Leader dan Nyoo Steven Christopher, SKom (IA-TOKI) sebagai Deputy Leader.

Keikutsertaan pertama ini sudah membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Delegasi Indonesia berhasil membawa tiga medali perak (an. Faiz R. Ramadhan, Luvidi P. Alghari dan Matthew H. Pratama) serta satu buah medali perunggu (an. Jayden Jurianto). Dengan perolehan tersebut, Indonesia berhasil meraih peringkat ke-13 dari 61 negara peserta (hasil lengkap dapat dilihat di situs IOAI 2025). Hal ini tentunya merupakan sebuah hasil yang sangat menggembirakan sebagai hasil debut keikutsertaan di ajang ini. Ke depannya, Indonesia melalui Puspresnas dan TOKI akan terus meningkatkan proses seleksi dan pelatihan yang ada agar mampu menjaring dan mengirimkan para peserta yang berpotensi untuk mendapatkan hasil yang semakin baik di masa mendatang. Tuan rumah (host) untuk IOAI 2026 adalah Uni Emirat Arab, sedangkan tuan rumah untuk IOAI 2027 adalah Singapura.